RELASI

Manusia akan kehilangan sebagian makna dirinya tatkala terpisah dari sesamanya. Benar, manusia akan bertumbuh menjadi semakin manusiawi tatkala berada dalam relasi dengan sesamanya.

Jaman yang diwarnai revolusi teknologi ini memungkinkan manusia menjalin relasi sangat luas lintas negara dan benua. Manusia hidup dalam global village.

Kendati demikian teknologi itu belum dan barangkali tidak akan menggantikan relasi konkret lewat kopi darat. Perjumpaan face to face tetap merupakan relasi yang paling bernilai.

Relasiku dengan para mantan murid tetap berjalan baik berkat internet (email, facebook). Namun mengunjungi mereka yang sudah tersebar nyaris di seantero dunia secara khusus memberikan makna.

Karena itu, ke mana pun saya pergi, selama waktu dan kondisinya memungkinkan, saya mengunjungi mereka.

Lima tahun yang lalu saya mengunjungi beberapa dari mereka yang tinggal di Vancouver, Canada setelah saya mengikuti General Congregation di Niagara Falls.

Foto-foto dari kunjungan itu saya share dalam status ini. Rasanya baru kemarin, padahal sdh lima tahun yang lalu. Betapa cepat saat itu lewat dan betapa berlimpah Tuhan telah menganugerahkan berkat.

Universitas Katolik Widya Karya Malang
22 September 2016