SEMANGAT

Sebagai makhluk sosial manusia mesti berbagi dengan sesama, baik dalam arti memberi maupun dalam menerima. Betapa pentingnya dukungan dari sesama tatkala orang dalam titik nol bioritmenya dan ketika nyaris bangkrut energi hidupnya.

Ada baiknya merenungkan penyebab orang kehilangan niat, hasrat, dan minat meniti kehidupan melampaui segala dimensi yang dapat dilihat. Mengapa orang sering kecewa? Rupanya ini terkait dengan kebutuhannya untuk diakui dan diterima.

Pertama, ada yang mengerjakan sesuatu demi mendapatkan pengakuan/penghargaan. Yang dilakukan tidak keluar dari pemberian diri dan kasih yang bebas, tetapi demi motivasi dan ambisi diri sendiri. Pelayanan seperti ini mudah mengundang kecewa karena pelakunya melepaskan diri dari Sang Sumber Pemberian dan menganggap dirinya pelaku utama yang serta-merta berhak mendapatkan upahnya.

Kedua, ada yang melakukan pelayanan sebagai aktivis yang terjebak dalam aktivisme (sibuk bekerja tanpa spiritualitas yang bersumber dari Allah yang di atas). Sikap ini dikobarkan oleh kebutuhan pribadi mendalam yang tidak kunjung terpuaskan. Semakin banyak melayani, semakin hati dan jiwanya diterkam rasa sepi. Tugas, pekerjaan, dan pelayanannya hanya akan berbuah tatkala yang bersangkutan berubah, mengubah arah dan mengambil motivasi dan energi dari Allah.

Ketiga, persaingan ikut menjadi akar kekecewaan. Mengapa? Karena di dalamnya orang selalu mencari posisi lebih baik dan lebih tinggi dan menutup diri dari semangat berbagi. Dalam rumah tangga pun suami-isteri bisa dijangkiti penyakit ini. Bukankah mereka yang penghasilannya lebih rendah sering merasa kehilangan harga diri di hadapan pasangannya? Di manakah cinta di antara mereka? Apakah cinta sejati bersaing? Seandainya ya, tentu untuk menggandakan cinta yang buahnya lebih berlipat ganda.

Rupanya, karena haus akan pengakuan, tenggelam dalam aktivisme, dan suka bersaing dengan orang-orang di sekitarku hidupku sering disergap rasa beku. Dalam situasi seperti itu tidak heran semangatku mudah layu.

Tuhan, bimbinglah aku untuk kembali kepada-Mu supaya dapat menimba sumber hidup dari-Mu dan mempersembahkan seluruh hidup hanya bagi-Mu.